Minggu, 10 April 2011

Jakarta Malam Hari

Menata malam, memeluk malam. Menikmati kota Jakarta setelah 5 tahun ke terdampar di Surga. Jakarta bukanlah surga, namun di malam hari, dia mendekati nilai-nilai surga. Keheningan dalam pelukan dingin malam, memacuku untuk menulis mengeluarkan apa yang ada di dalam kepala, benak, dan jiwaku. Meniti surga yang kumaksud memang takkan pernah datang, namun aku akan terus mencari. terus..

2 komentar:

  1. heemm tapi jakarta tak pernah seperdetik pun mendekati khayalan saya tentang definisi surga hehe... btw salam kenal

    BalasHapus
  2. saya 5 tahun tinggal di lombok, dan itu jauh lebih mendekati gambaran akan surga. :)

    dan sekarang (terpaksa) terdampar di jakarta. ya udah terpaksa nyari "surga" alternatif

    BalasHapus