Selasa, 07 September 2010

homegrown??

Menjelang mudik setiap orang yang akan menjalaninya pasti (hampir pasti) akan merasakan suatu histeria tersendiri akan sensasi mudik tersebut, kembali ke "home" adalah sesuatu yang normalnya dinantikan sepanjang tahun oleh seorang manusia. ada yang salah?? ga ada, ga ada sama sekali. malah kalo seorang manusia tidak pernah ingin kembali ke "home" nya itu dia yang harus dipertanyakan. Namun.. ada nih yang mau saya tanyakan. menggelitik sih, apa sih arti dari home itu?? tempat untuk kembali?? tempat yang nyaman untuk kita berada?? yup itulah dia. seorang manusia dewasa (sedewasa apapun) selama dia merasakan sesuatu yang nyaman untuk ditinggali, seumur hidupnya dia akan ingin kembali ke tempat itu. tak peduli apakah dia akan menunjuk rumah orang tua, tempat nongkrong, suatu tempat eksotik, atau dimanapun itu, dia selamanya akan kembali ke tempat itu. Namun, jika seseorang ingin kembali terus ke "home" nya ataupun tinggal terus didekatnya??? hmm apakah ini suatu kewajaran dari pria dewasa. apalagi kalau itu berhubungan dengan homegrown nya, ya ampun, hidup macam apa yang diharapkan dari mereka?? apa layak suatu tempat disebut "tempat untuk kembali" saat sepanjang waktu kita hanya berteduh di tempat itu. Dan hal itu tentunya akan mengkerdilkan jiwa dari si manusia tersebut. Akan lebih indah jika sepanjang hidup dia habiskan menjelajah suatu tempat, berkarya (dengan tidak terpaksa), ataupun menemukan "home" baru di tempat tersebut. dan suatu saat pada akhirnya berpulang ke rumah tempat dia berasal.
think about it..