Senin, 06 Desember 2010

Bah dah tinggal menghitung hari..

Bekerja di pulau lombok selama 5 tahun ini memang sangat tidak terasa waktu berjalannya, yang terasa, weekend, besoknya senin, eh tau-tau dah hari jum'at lagi. Begitu yang terjadi sejak gw menginjakkan kaki dari tahun 2005.

Berhubung ane punya hajat untuk merantau ke ibukota pada akhir Desember ini, yang mana itu berarti ke"eksis"an ane di pulau ini tinggal menghitung hari aja (sedih juga), pingin rasanya ane flashback tentang apa aja yang udah ane laluin 5 tahun kebelakang. Seru banget!

Oke untuk yang pertama ini, saat-saat baru dateng dulu, tepatnya 4 Mei 2005, dengan bermodakan pesawat Lion (yang waktu itu masih pake transit di Juanda Surabaya dulu) ane mengetuk pintu pulau lombok melalui bandara Selaparang. Sekilas ane dah liat-liat di internet macam mana pulak sih ini pulau, dan ternyata apa yang ditawarkan naga-naganya bisa bikin ane betah di pulau ini.
s***sssssstt... ini juga adalah kali pertama ane naik pesawat.

Sesaat terdengar sang pramugari mengumumkan bahwa "pesawat anda akan segera landing di bandar udara Selaparang Mataram, perlu diinformasikan bahwa terdapat perbedaan waktu bla bla bla....", begitu nengok ke jendela terlihat sebuah pulau dengan bukit-bukitnya yang eksotis dipadu dengan garis pantai nan indah dan panjang dan tidak boleh dilupakan adalah balutan pepohonan yang sangat lebat disana-sini membuat kesan.. "hey i'm going to the jungle!!!"

Wah makin ga sabar nih.. sesaat setelah mendarat, karena saya adalah seorang PNS baru dengan struktur kesenioran yang cukup dapat mengayomi para newbie di tanah rantau, maka singkat kata, seorang senior yang berdedikasi pada pekerjaannya menanti saya di bandara, untuk kemudian membawa saya menuju rumah dinas nan reyot (tapi sangat berkesan dan penuh kenangan). Sepanjang perjalanan ane yang sebelumnya cuma jadi anak rumahan di ibukota terus bergumam dalam hati,

"wehehehe... gw di mataram man.. lombok.. bukan di rawamangun, jatinegara, ato pulomasss"

melewati Jl. Udayana, melewati tugu (konon namanya) t*i kuda yang sekarang sudah almarhum, melewati perempatan BI. Masuk ke Jl. Airlangga untuk kemudian berbelok menuju barat (oh iya, di Lombok juga gw jadi sadar mata angin, mana barat mana timur, utara maupun selatan karena disini penunjuk arah adalah hal demikian) via Jl. Pendidikan menuju Jl. R. Soeprapto dimana rumah dinas itu berada.

Berhubung saat itu hari sabtu, sudah sempat kepikiran untuk langsung jalan-jalan liat pulau lombok ini. tapi apa daya, ane belum punya motor saat itu. Jadi ga bisa kemana-mana, namun para kakak yang baik hati itu keesokan harinya mengajak kita untuk mampir melihat salah satu ujung tombak pariwisata lombok yang bernama Senggigi.

Bermain kano untuk pertama kali, berenang di pantai yang bersih (tahun 2005 senggigi masih jauh lebih bersih dibanding terakhir kali ane main kesana) pertama kali sejak SD waktu dulu ikutan piknik sekolah ke Ancol, dan menikmati sunset di pantai Pulau Lombok untuk pertama kalinya.

Dan mulai hari itu, cerita demi cerita pun mengalir dengan derasnya.


(lebih pede kalo gelap -5 Mei 2005- dan postur di foto ini juga sudah tidak menggambarkan kekinian sang manusia lagi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar