Selasa, 19 Juli 2011

"Eksotisme" Kota Taliwang Sumbawa Barat

Taliwang adalah ibukota sebuah kabupaten baru yang bernama kabupaten sumbawa barat, hasil pemekaran dari kabupaten sumbawa. Tadinya taliwang adalah sebuah kota kecil dengan jalan-jalan utama yang tidak lebih lebar dari 4 meter. Namun menjadi sebuah ibukota kabupaten mau tidak mau memaksa Taliwang untuk berbenah menjawab tantangan untuk menjadi kota yang "terstandarisasi" sebagai ibukota kabupaten. Jika kita kebetulan mampir di kota ini, cobalah bertanya kepada masyarakatnya tentang Komutar Telu Center (KTC), KTC adalah sebuah lokasi yang baru dibangun dan diperuntukkan sebagai city center dan pusat pemerintahan dari Kota Taliwang. Di KTC kita akan menemukan masjid agung, balai kota, dan jalanannya pun telah dipersiapkan dengan terencana untuk menjadi sebuah pusat kota. 2 Jalan besar terpisah lurus dan panjang terhampar di KTC, namun pembangunannya seperti agak terburu-buru karena masih terdapat kerusakan di sana sini. Masjid Agung Taling sangat indah tata arsitekturnya, terutama di malam hari. KTC juga menjadi tempat keramaian baru bagi para muda mudi taliwang menghabiskan malamnya, terutama malam minggu. Menjadi tempat berkumpul dan bercengkrama, bahkan tak jarang KTC menjadi arena balap motor liar karena trek lurus dan panjangnya memungkinkan untuk hal tersebut. Taliwang juga memiliki hotel baru berbintang 4 yang bernama Grand Taliwang. Hal itu seperti sebuah tanda bahwa Pemda Taliwang benar-benar mempersiapkan kota secara serius untuk menjadi ibukota Kabupaten Sumbawa Barat. Namun, biar demikian Taliwang tetaplah kota yang sepi. Di KTC yang merupakan tempat berkumpul masyarakat taliwang (terutama di malam hari) masih relatif sepi jika dibandingkan dengan tempat berkumpul kota-kota lain, Mataram misalnya. Dan selain KTC, lapangan alun-alun adalah tempat keramaian. Mungkin sebelum muncul KTC, alun-alun adalah pusat keramaian yang ada. Terkadang lapangan alun-alun ini pun dijadikan tempat resepsi pernikahan besar, dengan membangun tenda-tenda yang luas, lapangan tersebut disulap menjadi "gedung" resepsi pernikahan. Taliwang memang nikmat karena sepinya, siang hari selalu terasa lebih sepi dibandingkan dengan malam hari, apalagi jika hari libur, karena panas dan berdebu masyarakatnya agak enggan untuk beraktifitas di siang hari jika tidak ada suatu kepentingan yang mendesak. Untuk kuliner, ayam taliwang yang terkenal itu justru tidak ditemukan di kota ini, dan makanan yang ada termasuk standar, seperti : ayam goreng, sea food, dsb. Namun ada sebuah franchise ayam goreng ala kentucky lokal. Namanya Yummy Fried Chicken, rasanya pun tidak mengecewakan. Jika anda singgah ke Taliwang, mungkin kesederhanaan restoran lokal ini (ala kentucky) layak dicoba, karena didalamnya terasa semangat kewirausahaan dari penduduk kota kecil ini. Untuk obyek wisata terdekat, Taliwang bukanlah sebuah kota strategis yang dekat dengan obyek-obyek wisata alam, yang terdekat mungkin Pantai Sekongkang yang (itupun) berjaraktempuh 2-3 jam dari Taliwang, untuk menuju Sekongkang kita harus melewati medan berkelok dan menanjak, dan pemandangan selama perjalanan pun indah, banyak kuda yang berkumpul di pinggir jalan. Dan kita juga akan melewati pintu masuk menuju pertambangan PT.Newmont Nusa Tenggara di daerah Jereweh. Yang pasti wisata di Taliwang dan sekitarnya ibarat operating system berbasis opensource, semuanya harus mandiri. tapi hasilnya pasti akan lebih memuaskan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar