Kamis, 30 Juni 2011

Memuaskan diri dengan Rinjani (sampai titik darah penghabisan)



Mendaki gunung sangatlah menyenangkan, banyak yang mempercayainya sebagai sarana me-"recharge" jiwa. Dan mendaki gunung juga bukan monopoli para anggota pecinta alam, siapapun berhak untuk mendakinya. Apalagi jika gunung itu adalah Gunung Rinjani yang terletak di Pulau Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), Rinjani telah tersohor namanya baik skala nasional maupun internasional, terletak didalam lingkup Taman Nasional Gunung Rinjani, banyak hal yang bisa kita nikmati dari perjalanan mendaki gunung rinjani ini. Mulai dari pemandangan alam, Satwa, Flora maupun tantangannya. Namun, mendaki gunung rinjani memerlukan sebuah persiapan dana, tenaga, dan waktu yang terencana. Disini, kita akan membahas tentang budget waktu yang ideal jika kita merencanakan untuk hiking rinjani bersama kawan-kawan dan sahabat kita yang notabene memiliki kekuatan dan stamina yang berbeda-beda (kadang merepotkan, namun apa yang bisa menandingi kenikmatan mendaki gunung dengan para kolega dan sahabat terdekat?).

Sebaiknya kita menyediakan waktu 5 hari 4 malam, mungkin anda akan berpikiran bahwa waktu itu terlalu banyak, namun bukankah sebaiknya kita memiliki suatu pengalaman yang sekali terjadi namun mengesankan untuk dikenang, daripada "tanggung" yang hanya membuat kita penasaran untuk mengulang-ulangnya dikemudian hari dan mungkin situasinya tidak lagi sama bersama para sahabat yang sama.

berikut gambaran perjalanannya :

Hari 1

Berangkat dari Mataram sebaiknya tidak lebih jari jam 6 (dengan asumsi telah sarapan sebelumnya) dengan menggunakan kendaraan sewaan menuju Desa Sembalun (pintu masuk rinjani), perjalanan rata-rata memakan waktu 2-3 jam, sesampainya di Sembalun lakukan pendaftaran di pos jagawana dan membayar uang administrasi resmi. Setelahnya carilah porter (para penduduk Desa Sembalun) yang akan membantu kita menunjukkan jalan, dan mengangkat barang bawaan yang relatif lebih berat. Gunakanlah jasa mereka secara bijak, agar tidak berlebih maupun kekurangan yang pada akhirnya nanti hanya akan memberatkan kita diatas gunung. Dan perjalanan pendakian harus sudah dimulai tidak lebih dari pukul 10.00.
Target hari pertama adalah untuk sampai di Pos 3 atau yang biasa disebut oleh penduduk sekitar dengan nama Pos Pada Balong. Perjalanan hari pertama adalah titik terberat perjalanan kita karena tubuh kita akan mengaklimatisasi kondisi yang baru dalam perjalanan ini sehingga mungkin beberapa dari kita akan menganggapnya sebagai hari yang paling melelahkan selama perjalanan. Oh iya, jangan lupa untuk membawa stok rokok yang banyak (walaupun anda bukan perokok) sebagai perekat pergaulan dengan para porter :)

Hari 2

Hari ke-2 akan menempuh perjalanan yang terjal yang dinamakan bukit penyesalan. Entah dari mana nama ini muncul, yang pasti medan ini sangatlah berat. Hari ke-2 ini kita akan menempuh perjalanan dari Pos 3 menuju Pelawangan Sembalun. Namun medan berat yang akan ditempuh dihari kedua ini akan sedikit terbantu dengan kondisi tubuh yang sudah tertempa oleh "perjuangan" hari pertama. Secara jarak hari kedua ini tidaklah menempuh perjalanan yang panjang, namun karena medannya terjal, maka hari kedua akan didedikasikan penuh hanya untuk mencapai Pelawangan Sembalun, dimana semakin cepat waktu tempuhnya maka semakin lama kesempatan kita untuk beristirahat dan menikmati keindahan danau segara anak dari atas, sambil mempersiapkan diri untuk mendaki ke puncak pada dini hari nanti (bagi yang berniat untuk melakukan summit attack). Di Pelawangan sembalun ini, juga tersedia mata air segar yang berada agak dibawah lokasi tenda didirikan. Dan berhati-hatilah terhadap kawanan monyet yang terkadang mencuri stok logistik anda. bagi yang berniat menuju puncak rinjani, Sebaiknya kita tidur lebih awal karena pukul 2 dini hari kita akan melakukan summit attack dengan harapan bisa menikmati sunrise dipuncak rinjani, mintalah porter (jika menggunakan lebih dari 1 porter) dan teman yang tidak berniat "muncak" untuk menjaga tenda.

Hari 3

Setelah berhasil menikmati sunrise di puncak rinjani sambil mengabadikan momen dan gambar dengan kamera, dan kembali ke camp di pelawangan sembalun, selanjutnya adalah bersiap untuk menuju danau segara anak. Perjalanan sebaiknya dimulai maksimal pada pukul 10, sehingga bisa mencapai danau sebelum gelap. Medan yang akan ditempuh akan menurun terjal, sehingga diperlukan kehati-hatian ekstra dalam perjalanan ini, namun pemandangan yang disuguhkan juga sangat luar biasa. (apalagi jika kabut yang sedang pekat tersingkap). Sesampainya di danau, segeralah mendirikan tenda, dan jika hari masih jauh dari gelap, bisa relaks dengan mandi air panas yang ada. Dan bagi yang membawa alat pancing, di danau segara anak inilah kesempatan untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya (dengan memancing), karena ikan yang ada sangat melimpah. (bahkan pemancing pemula seperti saya bisa mendapatkan ikan sampai jumlah belasan). Untuk umpan, bisa bawa sendiri, atau minta / barter dengan logistik yang agak berlebih dengan para pemancing lokal yang ada (biasanya mereka membawa umpan yang sangat banyak).

Hari 4

Hari ke empat bisa dihabiskan penuh di danau menikmati 1 hari penuh ketenangan dan kedamaian, jauh dari hiruk pikuk, dan terlepas dari keharusan perjalanan yang melelahkan. Memancing, dan mandi air panas adalah pilihan yang sangat mengasikkan untuk menghabiskan waktu 1 hari di danau segara anak (dijamin waktu akan berjalan sangat cepat karena kita terlalu asik berdiam disini). Namun jika ingin segera pulang, perjalanan akan sama dengan yang akan dituliskan di hari 5.

Hari 5

Setelah puas menghabiskan waktu di danau segara anak, saatnya meninggalkannya dengan membawa sejuta kenangan. Rute perjalanan akan menuju pintu masuk rinjani lainnya yaitu desa senaru, perjalanan sebaiknya dimulai tidak lebih dari jam 9 pagi, karena rute yang akan ditempuh adalah "kesimpulan" dari perjalanan kita 3 atau 4 hari sebelumnya. Menanjak tebing yang terjal (percayalah setelah 3 hari perjalanan berat di awal dan relaks 1 hari di danau, tubuh kita akan jauh lebih kuat dibandingkan dengan hari pertama) untuk sampai di pelawangan Senaru (tempat para pendaki yang naik dari Desa Senaru mendirikan tenda) disini kita bisa makan siang untuk kemudian melanjutkan perjalanan dengan trek menurun dan menembus hutan hijau sampai dengan pintu keluar Senaru nanti pada sore menjelang gelap. Disini kita akan mendapatkan pengalaman berbeda, jika saat mendaki kita akan menempuh medan sabana stepa, namun saat turun akan menembus hutan hujan. FYI tepat di pintu keluar taman nasional gunung rinjani di desa senaru ada warung yang menyediakan berbagai minuman dingin, maka sebaiknya jika sudah mencapai pos I, jangan minum lagi, agar saat sampai di bawah bisa minum di warung dengan lebih segar!! (setelah 4-5 hari tidak minum minuman dingin).

seru bukan? jadi tunggu apa lagi? segeralah rencanakan untuk reuni dengan para sahabat lama anda, dan ambilah cuti panjang untuk dihabiskan dengan petualangan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar