Apa itu romantisme? Suatu sore gw berkendara menuju suatu tempat di bilangan Cakranegara-Mataram, gw menuju suatu toko Buku tua nan sederhana, bernama Toko Buku Jaya. Jangan bayangkan sebuah tempat terang nan luas seperti yang dimiliki oleh Toko Buku semacam Gramedia, Gunung Agung, Aksara, atau bahkan Karisma. Toko Buku Jaya hanya bertempat disebuah bangunan petak tua, dengan luas hanya sekitar 6x3 meter. Begitu kita memasukinya, di tiap sisi dindingnya terpampang rak-rak tempat menaruh buku, majalah, dan koran. Untuk buku, dengan dimensi ruang yang terbatas seperti itu, tidak akan kita temui buku-buku terpopuler baru seperti yang jamak muncul di toko buku lain. Namun, buku yang tersedia memiliki keunikan tersendiri. Buku-buku holistik, yoga, tentang berternak ikan, kiat menembus ujian CPNS, bermain alat musik untuk pemula, sampai buku-buku rohani diletakkan di rak sebelah barat dan selatan. Sedangkan untuk majalah dan koran di rak utara dan timur, Toko Buku Jaya memiliki koleksi yang lumayan up-to-date (karena alasan gw yang mencari majalah rollingstone yang membawa gw selalu kembali ke toko buku ini). Untuk Koran, toko ini menyediakan kompas dan Jawa Pos sebagai surat kabar nasional, dan beberapa surat kabar lokal. Aneka majalah tersedia disini dari majalah wanita sampai audiopro dan audiolifestyle. Dibalik semua hal teknis tadi, toko ini terasa hangat ketika kita datang ke kasir yang dijaga oleh seorang bapak berusia lanjut dengan perawakan sejuk karena senyum yang selalu mengembang saat melayani pembeli. Berbelanja di toko ini adalah apa yang gw sebut dengan romantisme, apalagi ketika tahu bahwa masih ada penjual yang membersihkan majalah / buku yang kita beli dengan kemoceng hanya untuk memastikan semua yang terbaik bagi pembeli. Hehe itulah salah satu contoh kecil romantisme buat gw.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar