tahun ke-65 kemerdekaan indonesia dirayakan dengan cara yang "begitu-gitu" saja, sebenarnya kalo kita mau berpikir dengan praktis, sebetulnya perayaan itu kita lakukan sepanjang tahun. Ambil contoh 17 Agustus 2001 ke 17 Agustus 2002, atau tahun-tahun yang lain. tidak ada suatu selebrasi yang lebih bermakna daripada kegiatan (yang kita dulu sering dengar di pelajaran sekolah) mengisi kemerdekaan ini sendiri. Terdengan simple memang tapi hal itu memang simple jika mau dilakukan dimulai dari hal-hal produktif dan kecil-kecil. Untuk para pemuda yang sedang mati-matian melamar kerja, yah hal itu memang tidak bisa disalahkan, namun bagaimana yang dari awal sudah berniat untuk menghabiskan seluruh umurnya mengabdi sebagai karyawan atau pegawai. Hal ini pasti ada suatu kesalahan, hal inilah yang masih mendera bangsa ini, dimana para pemudanya benar-benar tergila-gila untuk hidup mapan dalam waktu singkat. Mental berpetualangnya terkeringkan oleh hal-hal material yang sebetulnya juga bisa mereka dapatkan dalam waktu (agak) lama sih memang. tapi setidaknya, dengan memuaskan hasrat muda yang ada, para pemuda ini tidak akan miskin pengalaman "lapangan" saat mereka mapan nanti, toh hidup juga akan lebih terpuaskan saat kita menjadi kaya karena mengerjakan hal-hal yang kita sukai. hal klasik yang akhir-akhir ini banyak dibicarakan (dengan istilah "lentera jiwa") namun pada kenyataannya masih kurang diimplementasikan oleh para kalangan muda Indonesia, hal itu tercermin dari bagaimana minat pemilihan jurusan kuliah yang terkesan ke arah situ-situ saja (kalo ga kedokteran, ya ke area-area dimana dibutuhkan untuk kerja kantoran, yang mana pada akhirnya mereka akan menjadi "clerk" seumur hidupnya, padahal mereka memiliki potensi dibidang lain, seni atau teknik misalnya). arah pikiran orang tua yang "sayang anak" juga sangat mempengaruhi pengambilan keputusan si anak. bukannya mendukung keinginan anak untuk melanjutkan pendidikan di bidang yang disukainya, malahan meng interfere mereka untuk memilih program yang sudah bertumpuk-tumpuk manusia memilihnya (dengan alasan yang hampir sama).
Akibatnya? semakin bolonglah bidang-bidang "non-mapan dalam waktu dekat" dan semakin menumpuklah bidang-bidang kantoran. padahal jika kita tengok negara-negara maju, dimana para ahli arkeologi, peneliti-peneliti ilmu pasti, bisa hidup dengan sangat berkecukupan, dengan begitu maka jika mau merunut-runut akar masalah, maka negara ini bisa dibawa kepada tidak bisa menjaminnya para ilmuwan-ilmuwan berbakat itu untuk bisa hidup layak di Indonesia. Apa yang terjadi? "braindrain" atau perginya para pemikir-pemikir handal itu untuk bekerja untuk negara lain yang bisa mencukupi kebutuhan perutnya. ingat bro, ini urusan perut!
jadi 17 agustus ini ada baiknya untuk kita rayakan dengan menjadi diri kita sendiri masing-masing, bagaimana dengan para pemuda yang telah beruntung bekerja sebagai karyawan atau pns. mungkin ada baiknya mereka mengembangkan pola pikir yang ada dan kembali menghidupkan cita-cita masa kecilnya, yang paling kanak-kanak skalipun. dengan mengumpulkan modal terlebih dahulu sebagai karyawan. mereka akan lebih memiliki pondasi untuk mengejar impiannya di hidupnya yang cuma sekali ini.
Love you Indonesiaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar