Dia merasa sudah memiliki dunia, padahal kalo kita mau bergerak mundur sedikit demi mendapatkan sudut pandang yang lebih luas untuk memandangnya, dia masihlah belum menjadi satu unit yang bisa dibanggakan. Dia hanyalah raja bagi orang-orang yang bisa dia tundukkan, orang-orang bermental budak dan penjilat. Dia tidak pernah suka akan orang-orang yang menginginkan adanya kesetaraan dalam bergaul, yang dia inginkan hanya berbicara dan anda sebagai pendengar wajib mengangguk-angguk tanda setuju. saya banyak menemui orang-orang ini dalam suatu lingkungan yang "tidak sehat", mereka seperti eceng gondok, tumbuhnya cepat dan cenderung tidak indah (ya kecuali buat para abdi-abdi babunya itu). selalu memaksakan orang lain untuk bertindak sesuai dengan kerangka berpikirnya yang walaupun sudah ditempa suatu pendidikan yang teramat tinggi namun masih menyisakan suatu lubang karat yang pada akhirnya akan merapuhkan seluruh cara sikapnya. yang mulia berkursi empuk.. yang perlu anda lakukan hanyalah melakukan observasi lebih jauh akan lingkungan. tinggalkan manusia-manusia penjilat yang (mungkin) membuat anda merasa nyaman sejauh ini, lakukan segala hal sendiri (dan jangan manja), karena menurut pengamatan saya, kemanjaan dari "yang mulia - yang mulia" seperti andalah yang membuat para penjilat tumbuh subur dimuka bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar